Berita terbaru dari Masjid Andalusia Sentul City

MENILIK KEJAYAAN ISLAM DI ANDALUSIA SPANYOL

Penulis MENILIK KEJAYAAN ISLAM DI ANDALUSIA SPANYOL
Pengurus Masjid Masjid Andalusia Sentul City
MENILIK KEJAYAAN ISLAM DI ANDALUSIA SPANYOL

Menilik Kejayaan Islam di Andalusia

Tim Redaksi Andalusia

Sejarah Kejayaan Islam Andalusia

Kejayaan Islalah menjadi catatan sejarah yang membanggakan. Termasuk  ketika Islam berjaya pada daerah Andalusia (sekarang Spanyol Selatan). Berdirinya Pemerintahan Islam di Andalusia bermula ketika Thariq bin Ziyad beserta pasukannya, berhasil memasuki Spanyol pada Ramadhan 92H. Mereka memasuki wilayah tersebut dengan melewati selat diantara Maroko dan Spanyol yang kemudian dinamai dengan Jabal Thariq (dikenal pula dengan sebutan selat Gibraltar) di teluk Algeciras. Kala itu, seluruh wilayah Islam masih menyatu di bawah kepemimpinan Khalifah al-Walid dari Bani Umayah. Andalusia, negeri indah nan eksotis, tunduk dalam pemerintahan Islam dari tahun 92H / 711M hingga tahun 797H / 1492M. Kekhalifahan Islam dan dinasti-dinasti kaum muslimin, berhasil mengubah wilayah di daratan Eropa itu menjadi simbol kegemilangan peradaban dan kekuatan kaum muslimin. Umat islam mengisinya dengan tinta emas kejayaan dan keunggulan peradabannya. Ketika wilayah Andalusia, yang saat ini terletak di Spanyol dan sebagian kecil Portugal berada di bawah kekuasaan kaum muslimin, jejak-jejak kecermelangan peradaban mereka menjadi rujukan bangsa-bangsa Eropa. Bangunan-bangunan dengan estetika dan kemegahan tegak berdiri. Ilmu pengetahuan dan penelitian berkembang pesat. Para sejarawan yang meneliti negeri Andalusia banyak menceritakan bagaimana umat Islam yang bercokol di wilayah itu berhasil memberikan sumbangsih bagi peradaban dan ilmu pengetahuan ke segala pennjuru Eropa.

Di masa kejayaan Islam di Andalusia, pemerintahannya memimpin secara adil serta membawa kehidupan rakyatnya makmur dan aman. Tidak ada diskriminasi atau penindasan termasuk kepada warga minoritas non-muslim. Semuanya diayomi dan diperlakukan secara baik selama tidak melanggar hukum yang berlaku. Bahkan, orang-orang non-muslim juga diberi kesempatan menduduki posisi strategis dalam pemerintahan.

Kejayaan Islam di sana ditandai pula dengan dikuasainya koa-kota penting seperti Toledo, Saragosa, Cordoba, Valencia, Malaga, Seville, Granada, dan lainnya juga. Panji-panji dan kebebasan Islam tercermin dari arsitektur bangunan, kebudayaan, dan kemajuan ilmu-ilmu pengetahuan. Banyak para ilmuan muslim terkemuka lahir dari masa itu. Di bidang ilmu Islam dan filsafat, diantaranya: Ibnu Rusyd yang dikenal pula dengan nama Averous (karyanya: “Bidayat al-Mujtahid Nihayah al—Muqtashid”), Ibnu Hazm (karyanya antara lain: “Al-Ahkam fi ushul al-Ahkam”,“al-Milal wa an-Nihal”), Abu Bakar Ibnu Thufail (karyanya:”Hayy bin Yaqzhan”), Abu Bakr Muhammad Ibnu Al-Asyikatau lebih dikenal Ibnu Bajah.

Ilmuan lain di bidang Geografi, diantaranya: Ibnu Jubair (karyanya: “Perlawanan ke Negeri-negeri Islam”), Abu Hamid Al-Hazim, dan Abu Ubaid Al-Bakry. Adapun Ilmuan muslim yang ahli dalam bidang sains diantaranya ialah Wafid Al-Bakhmi, Khalaff Al-Zahrawi (dokter bedah yang karyanya: “At-Tasrif” dengan tebal 30 jilid), Abbas Ibnu Farnas (ahli kimia dan asronomi) yang merupkan ilmuan pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu)

Ilmuan dibidangs ejarah dan sosiologi antara lain: Ibnu Hazm (karyanya yang berjudul: “Jamharah al-Ahsab” , dan ”Rasail fi Fad Ahlan Andalus”), Ibnu Batutah (Sejarawan yang pernah berkunjung ke Indonesia dan Asia Tenggara), Ibnu Jubair (ahli sejarah dan geografi yang menulis “Sejarah negeri-negeri muslim Mediterania dan Cicilia”), Ibnu Khaldun dari Tunis (seorang ahli filsafat sejarah yang terkenal dengan bukunya Mukaddimah. Tkoh paling terkenal di bidang musik dan seni suara pada saat itu adalah al-Hasan bin Nafi’ yang dijuluki dengan “Zaryab”. Sedangkan dibidang bahasa dan sastra antara lain: Ibn Malik (karyanya: “Alfiyah” , “Ibnu Khuru, Ibn al-Hajj, Ibn Abdi Rabah (karyanya: “Al-Iqd Farid”) ,Ibn Basam (karyanya: “Adz-Dzakirah fi Mahasin al-Jazirah”), dan Al-Fath ibn al-Haqan (karyanya: “Al-Qalaid”).

Disamping itu, masa kejayaan Islam di Andalusia, terlihat pula dari keberhasilan pembangunan fisik seperti membuka dan memperluas lahan pertanian, mendirikan pabrik-pabrik seoerti pabrik tekstil, logam, kulit, dan lainnya, membangun pasar, jembatan, dan pengendalian banjir, dan penyimpanan air hujan, sistem irigasi hidrolik menggunakan roda air (water wheel), membangun teropong bintang di Cordova, dan yang lainnya. Kemajuan pemerintahan Islam danlam membangun di berbagai bidang dan sektor, menjadikan Andalusia ketika itu termasuk pusat kebudayaan terbesar setelah Konstantinopel dan Baghdad.

Wallahu A’alam Bi Shawab

Comments (0)

Leave your thought